Pemanfaatan Biji Rambutan Sebagai Produk Pangan Inovasi Martabak Tepung Biji Rambutan
DOI: 10.55075/wa.v47i1.175Sari
Biji rambutan memiliki banyak fungsi yang baik untuk kesehatan, diantaranya adalah sumber antioksidan, mengatasi masalah pencernaan, dan mencegah kanker. Pemanfaatan biji rambutan menjadi produk pangan inovasi salah satunya yaitu martabak dilakukan dengan mengolah biji rambutan yang diolah menjadi tepung untuk bahan baku pada martabak. Untuk mengurangi rasa pahit dari produk martabak yang dibuat, dilakukan perbandingan komposisi tepung biji rambutan dan tepung tapioka sebesar 70 : 30. Kemudian dilakukan pengujian kimia dengan hasil kadar abu sebesar 0,74% , kadar karbohidrat sebesar 29,28 %, kadar protein sebesar 2,69 % dan kadar lemak sebesar 12,98 %. Jumlah karbohidrat, protein dan lemak dalam satu takaran saji (15 gram) secara berturut-turut sebanyak 2, 0,4, dan 4 gram dengan % AKG secara berturut-turut sebesar 3%, 0,7%, dan 1%. Martabak tepung biji rambutan dapat bertahan selama 1 hari di suhu ruang dan 2 hari di suhu dingin. Pengujian organoleptik pada tepung martabak biji rambutan dari segi rasa, tekstur, warna dan penampakan memiliki nilai rata-rata secara berturut-turut sebesar 4.27, 5.13, 5.20, dan 5.33. Dapat diketahui dari segi tekstur, warna dan penampakan produk masuk kedalam kategori agak suka-suka sedangkan dari segi rasa masuk kedalam kategori netral-agak suka.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Almatsier, S. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Edisi (6th ed.). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Harahap, S. N., Ramli, N. Vafaei & M. Said. (2012). Physicochemical And Nutritional Composition Of Rambutan Anak Sekolah (Nephelium Lappaceum L.) Seed And Seed Oil. Pakistan Journal Of Nutrition, 11, 1073-1077.
Jirawat, E., S. Wanlapa, T. Semantong, S. Reungpatthanapong, W. Phanthanapatet, N. Hankhuntod, S. Kampruendet. (2015). Rambutan (Nephelium Lappaceum) Seed Flour Prepared By Fat Extraction Of Rambutan Seeds With SC-CO2 The Internationali Conference On Herbal And Traditional Medicine. Ijps, 10, 138-146.
Lisnawati, Ansar & L. T. Abdurrahman. (2016). Asupan Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Sma Katolik Santo Andreas Palu. Promotif, 6, 88-95.
Maneju, H., C. E. Udobi, J. Ndife. (2011). Effect Of Added Brewers Dryi Grain Oni Thei Physico-Chemical, Microbial Andi Sensory Quality Of Wheat Bread. Am. J. Food Nutr, 1, 39- 43.
Mukhtadi, D., N. S. Palupi & M. Astawan. (1993). Metabolisme Zat Gizi : Sumber, Fungsi Dan Kebutuhan Bagi Tubuh Manusia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Polanditya, P. (2007). Biji Rambutan Sebagai Alternatif Makanan Baru. Universitas Islam Indonesia. Jurnal Ilmu Kimia Fpmipa, 2, 1 – 4.
Rahayu, L. (2013). Pengaruh Air Seduhan Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L) Terhadapi Glukosa Darah Dan Histologii Pankreasi Mencit Yang Diinduksi Aloksani [Versi Elektronik]. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 11, 28-35.
Salamah, E., S. Purwaningsih & R. Kurnia. (2012). Kandungan Mineral Remis (Corbicula Javanica) Akibat Proses Pengolahan. Akuatika, 3, 74-83.
Sudarmadji, S., B. Haryono & Suhardi. (1996). Analisa Bahan Makanan dan Pertanian (2nd ed.). Yogyakarta: Liberty.
Suryamin. (2016). Impor Gandum Melonjak Pada 2016. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Susanto, B. (1994). Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Surabaya: PT Bina Ilmu.
Utami, P. (2008). Buku Pintar Tanaman Obat (1st ed.). Jakarta: Agromedia Pustaka.
.
Wahini M., M. G. Miranti, F. Lukitasari & L Novela. (2018). Rambutan Seed (Nephelium Lappaceum L.) Optimization as Raw Material Of High Nutrition Value Processed Food. Iop Conference Series
Winarno, F. G. 2008. Kimia Pangan Dan Gizi (1st ed.). Bogor: M-Brio Press
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.