Sari
Karena potensi lidah buaya yang sangat melimpah, maka dilakukan pengembangan sediaan formulasi gel lidah buaya menjadi sediaan gel. Gel dipilih sebagai bentuk sediaan karena tahan lama (tidak cepat tengik), tidak berbau dan mempunyai penampilan menarik. Formula dengan penambahan 3 tetes TEA memiliki sifat organo leptik dan viskositas yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji organoleptic berwarna putih jernih dan berbentuk gel semi solid, viskositas 3207 CP, pH 5,2 dan uji dayasebar 2,3 – 3,05 (cm). Namun dari pengujian daya sebar, penambahan 2 tetes TEA memiliki kemampuan yang lebih baik.
Kata kunci : ekstrak; lidah buaya; sediaan gel; formulasi; karakteristik
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Ansel, H.C. (1998). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi : Edisi 4. Universitas Indonesia. Jakarta.
Dirjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Voight, R. (1995). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Wijaya, J.I. (2013). Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Dengan Bahan Aktif Triklosan 1,5% Dan 2 %. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 : Surabaya
Zularnain, K. (2013). Stabilitas Fisik Sediaan Lotion O/W Dan W/O Ekstrak Buah Mahkota Dewa Sebagai Tabir Surya Dan Uji Iritasi Primer Pada Kelinci. Gadjah Mada University Press., Yogyakarta.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.