Perbandingan Hasil Biofoam dari Limbah Kulit Jagung dan Ampas Tebu Menggunakan Metode Thermopressing dan Screening
DOI: 10.55075/wa.v48i2.244Sari
Kemasan yang tidak ramah lingkungan menjadi suatu masalah yang saat ini berkembang dengan bertambahnya populasi manusia. Penggunaan styrofoam sebagai bahan kemasan buah sekali pakai menimbulkan limbah yang cukup banyak dan pembakaran styrofoam menimbulkan gas berbahaya seperti styrene, polyaromatic hydrocarbons (PAHs), hydrochlorofluorocarbon (HCFC), dan karbon monoksida. Beberapa inovasi telah digunakan untuk menggantikan Styrofoam sebagai kemasan makanan salah satunya mengganti polimer buatan sebagai bahan baku kemasan dengan polimer alami yang lebih aman dan degradable. Pada penelitian ini digunakan ampas tebu dan kulit jagung sebagai bahan baku untuk membuat biofoam dengan metode screening dan metode thermopressing. Pada penelitian ini akan dikaji karakteristik biofoam yang dihasilkan dari perbedaan metode pembuatan. Tahapan pembuatan Biofoam dimulai dengan membuat pulp masing-masing bahan baku dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 M, dengan perbandingan antara serbuk ampas tebu dan NaOH 0,1 M yaitu 1:2 % b/v. Biofoam yang dihasilkan dianalisa dengan beberapa parameter uji yaitu Uji Organoleptik, Uji Daya Serap Air, Uji Biodegrability, Uji Kebocoran, Uji kuat Tarik. Hasil dari pembuatan biofoam dengan perbedaan metode pembuatan menunjukkan bahwa, hasil biofoam terbaik yaitu biofoam yang berasal dari kulit jagung dengan metode screening, hasil analisa organoleptic menujukkan bahwa permukaan yang dihasilkan lebih halus, memiliki daya serap air 24.33%, mengalami kerusakan 10% pada 15 hari pengamatan pada uji biodegrability, dan memiliki nilai kuat Tarik tertinggi yaitu 2.83 N/mm2. Biofoam dari kulit jagung dengan metode screening yang dihasilkan memiliki potensi yang lebih baik dibandingkan dengan variable lainnya.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Bahri, S., Fitriani, F., & Jalaluddin, J. (2021). Pembuatan Biofoam Dari Ampas Tebu Dan Tepung Maizena. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 8(1). https://doi.org/10.29103/jtku.v10i1.4173
Coniwanti, P., Mu’in, R., Saputra Hendra Wijaya, Andre, M., & Robinsyah. (2018). Pengaruh konsentrasi NaOH serta rasio serat daun nanas dan ampas tebu pada pembuatan biofoam. Jurnal Teknik Kimia, 24(1). https://doi.org/10.36706/jtk.v24i1.411
Etikaningrum, Nfn., Hermanianto, J., Iriani, E. S., Syarief, R., & Permana, A. W. (2018). Pengaruh Penambahan Berbagai Modifikasi Serat Tandan Kosong Sawit Pada Sifat Fungsional Biodegradable Foam. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 13(3). https://doi.org/10.21082/jpasca.v13n3.2016.146-155
Fikri, E., & Veronica, A. (2018). Efektivitas Penurunan Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) dengan Sistem Kontak Media Karbon Aktif Menggunakan Variasi Ukuran Partikel Pada Proses Pembakaran Sampah Polistirena Foam. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(1). https://doi.org/10.14710/jkli.17.1.32-38
Fitrianti, Y., Azzahra, R. T., Kusumawati, E., & Keryanti. (2023). Pengaruh Penambahan Polyvinyl Alcohol (PVOH) pada Biofoam dari Tepung Biji Nangka dan Ampok Jagung dengan Metode Thermopressing. Jurnal Teknik Kimia USU, 12(2). https://doi.org/10.32734/jtk.v12i2.9228
Hendrawati, N., Dewi, E. N., & Santosa, S. (2019). Karakterisasi Biodegradable Foam dari Pati Sagu Termodifikasi dengan Kitosan Sebagai Aditif. Jurnal Teknik Kimia Dan Lingkungan, 3(1). https://doi.org/10.33795/jtkl.v3i1.100
Hendrawati, N., Lestari, Y. I., & Wulansari, P. A. (2017). Pengaruh Penambahan Kitosan dalam Pembuatan Biodegradable Foam Berbahan Baku Pati. Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan, 12(1). https://doi.org/10.23955/rkl.v11i2.5002
Hendrawati, N., Sa’Diyah, K., Novika, E., & Wibowo, A. A. (2020). The effect of polyvinyl alcohol (PVOH) addition on biodegradable foam production from sago starch. AIP Conference Proceedings, 2197. https://doi.org/10.1063/1.5140920
Hevira, L., Ariza, D., & Rahmi, A. (2021). Pembuatan Biofoam Berbahan Dasar Ampas Tebu Dan Whey. Jurnal Kimia Dan Kemasan, 43(2). https://doi.org/10.24817/jkk.v43i2.6718
Hidayati, S., Zulferiyenni, Z., & Satyajaya, W. (2019). Optimization of Biodegradable Film from Cellulosa of Seaweed Solid Waste Eucheuma cottonii with Addition of Glycerol, Chitosan, CMC and Tapioca. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 22(2). https://doi.org/10.17844/jphpi.v22i2.27782
Irawan, C.-, Aliah, A., & Ardiansyah, A. (2018). Biodegradable Foam dari Bonggol Pisang dan Ubi Nagara sebagai Kemasan Makanan yang Ramah Lingkungan (Biodegradable Foam Derived from Musa acuminate and Ipomoea batatas L. as an Environmentally Friendly Food Packaging). Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 10(1). https://doi.org/10.24111/jrihh.v10i1.4196
Iriani, E. S., Irawadi, T. T., Sunarti, T. C., Richana, N., & Yuliasih, I. (2013). Corn Hominy, a Potential Material for Biodegradable Foam. Proceeding International Maize Conference.
Muharram, F. I. (2020). Penambahan Kitosan Pada Biofoam Berbahan Dasar Pati. Edufortech, 5(2). https://doi.org/10.17509/edufortech.v5i2.28814
Prasetyawati, D. P. (2015). Pemanfaatan Kulit Jagung Dan Tongkol Jagung (Zea mays) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kertas Seni Dengan Penambahan Natrium Hidroksida (NaOH) Dan Pewarna Alami. Naskah Publikasi, 2015.
Ritonga, A. U. M., Humaidi, S., & Sembiring, K. (2019). Pembuatan dan karakterisasi biofoam berbasis komposit serbuk daun keladi yang diperkuat oleh polivinil asetat (pvac). Tesis: Universitas Sumatra Utara.
Ruscahyani, Y., Oktorina, S., & Hakim, A. (2021). Pemanfaatan Kulit Jagung Sebagai Bahan Pembuatan Biodegradable Foam. Jurnal Teknologi Technoscientia. https://doi.org/10.34151/technoscientia.v14i1.3295
Wahyuningsih, K., Iriani, E. S., & Fahma, F. (2016). Utilization of cellulose from pineapple leaf fibers as nanofiller in polyvinyl alcohol-based film. Indonesian Journal of Chemistry, 16(2). https://doi.org/10.22146/IJC.21162
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.