PEMILIHAN METODE PENURUNAN KADAR TOTAL PETROLEUM HIDROKARBON DALAM SAMPEL OIL SLUDGE PADA METODE DRYING DENGAN METODE KOMBINASI DRYING DAN STABILISASI DI PT PRASADHA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI (PPLI)

Autor(s): Rosalina Rosalina, Kusmianti Deora, Erizal Tanjung
DOI: 10.55075/wa.v43i2.131

Sari

Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) merupakan kontaminan yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah B3 dari sampel Oil sludge  yang mengandung TPH harus memenuhi persyaratan yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup (PERMEN LH) Nomor 63 Tahun 2016 tentang persyaratan dan tata cara penimbunan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasilitas penimbunan akhir PPLI.. Penurunan kadar TPH dilakukan melalui pemanfaatan serbuk gergaji dan kapur melalui metode drying, dan  metode kombinasi drying dengan stabilisasi mengunakan perbandingan serbuk gergaji, kapur, fly ash, dan portland cement (PC). Percobaan bertujuan untuk mengetahui perbandingan yang efektif pada oil sludge dalam proses drying dengan perbandingan serbuk gergaji dan kapur serta proses kombinasi drying dengan stabilisasi menggunakan perbandingan serbuk gergaji, kapur, fly ash, dan PC untuk menurunkan kadar TPH dari dua sampel oil sludge. Berdasarkan data hasil percobaan kedua sampel, dapat disimpulkan bahwa sampel oil sludge yang paling efektif adalah sampel B2 dengan kadar moisture 0, 66% yang telah mengalami proses kombinasi drying dan stabilisasi dengan perbandingan 0,15:0,40 serbuk gergaji dan kapur dengan penambahan fly ash dan PC 0,16:0,09 sangat berpengaruh paling besar dalam menurunkan kadar TPH sebesar 63,64%. Persentase efisiensi penurunan kadar TPH yang telah mengalami stabilisasi lebih besar dibandingkan dengan efisiensi penurunan kadar TPH yang belum mengalami stabilisasi.

 

Kata kunci : TPH; oil sludge; drying; stabilisasi; kombinasi drying dan stabilisasi; serbuk gergaji; kapur; fly ash dan portland cement

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

APHA. (2012). Standar Methods For The Examination Of Water And Wastewater, 22nd Edition. American Public Health Association. Wahington DC.

USEPA. (2015). TPH Production. https://www.epa.gov. EPA-8015c. USA.

Artati E., K., Fadilah. (2007). Pengaruh kecepatan putar pengadukan dan suhu operasi pada ekstraksi tanin dati jambu mete dengan pelarut aseton. Ekuilibrium 6(1) : 33-38.

Charlena. (2010). Bioremediasi tanah tercemar limbah minyak berta menggunakan konsorsium bakteri. Disertasi. Institut Pertanian Bogor, Indonesia.

Crini, G. (2005). Recent developments in a polysaccharide-based materials used as adsorbents in wastewater treatment. Prog. Polym. Sci., 30:38-70.

Effendi, K. (2005). Pengaruh perendaman dan kadar air perekat terhadap sifat fisis mekanis papan partikel dari ampas tebu. Skripsi. Universitas Sumatra Utara. Medan.

Sekretariat BAPEDAL. (1995). Persyaratan teknis pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun. Keputusan-03/Bapedal/09/1995. Jakarta.

Keshawaraz, M. S., Dutta, U. (1993). Stabilization of South Texas soils with fly ash for soil improvement. Asce, New York : 30-42.

Khasanah, E. N. (2006). Adsorpsi logam berat. Oseana. 34:1-7.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.