PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI SUSU DENGAN SISTEM SEMI BATCH REACTOR

Autor(s): Ahmad Zakaria, Erizal Tanjung, Khansa Fay’i Safira, Aynuddin Aynuddin
DOI: 10.55075/wa.v44i2.13

Sari

Air limbah industri susu berasal dari susu dan produk jadi yang hilang karena kebocoran pipa, luberan (overflow) tangki penampungan, kegagalan proses produksi, atau buruknya proses handling. Air limbah industri susu juga mengandung beberapa senyawa kimia (NaOH, KOH, H3PO4, HNO3, dan NaOCl) yang digunakan untuk membersihkan peralatan dan area produksi. Karakteristik limbah industri susu umumnya memiliki kandungan organik yang tinggi sehingga dalam pengolahannya dilakukan kombinasi pengolahan dengan metode biologi, fisika, dan kimia. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui nilai karakteristik effluent hasil pengolahan dengan sistem semi batch reactor dan membandingkannya dengan Baku Mutu Lingkungan yang berlaku (Permen LH No. 5/2014 Lampiran VIII). Tiga tahap percobaan meliputi persiapan contoh, proses pengolahan dan pengujian, serta interpretasi data. Berdasarkan percobaan didapatkan hasil bahwa rangkaian unit pengolahan ini mampu memperbaiki semua karakteristik limbah secara signifikan. Nilai parameter kualitas limbah yaitu pH 8,83; TDS 986 mg/L; COD < 100 mg/L; amonia < 1 mg/L; BOD 36 mg/L; minyak dan lemak dibawah limit deteksi; TSS 24 mg/L. Hasil pengolahan sudah memenuhi baku mutu lingkungan yang berlaku.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Anonim. 2014. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Jakarta: Sekertariat Lingkungan Hidup.

Azhari, A.R. 2016. Pendekatan Perencanaan WWTP Organic Loading (BOD, COD, dan VSS Loading). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang.

Basri, A. H. 2016. Pengaruh Beban Organik dan Pengadukan Terhadap Penyisihan COD Lindi Terstabilisasi Secara Anaerob dengan Sistem Kontinu. Skripsi. Jurusan Teknik Lingkungan. Program Studi Teknik Lingkungan ITB, Bandung.

Danapriatna, N. 2010. Biokimia Penambatan Nitrogen Oleh Bakteri Non Simbiotik. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah. Vol. 1 No. 2.

Hendrawati, T. 2006. Panduan Inspeksi Penataan Pengelolaan Lingkungan Industri Pengolahan Susu. Asisten Deputi Urusan Pengendalian Pencemaran Agroindustri, Jakarta Timur.

Mojiri, A., AZIZ, A. H.; ZAMAN, N.Q. dan AZIZ, S.Q. 2012. A Review on Anaerobic Digestion, Bio-reactor and Nitrogen Removal from Wastewater and Landfill Leachate by Bio-reactor. Advances in Env. Biology, 6(7): 2143-2150.

Pambudi, F.H., K. Sa’diyah, S.R. Juliastuti & N. Hendrianie. 2012. Peran Mikroorganisme Azotobacter chrooccuum, Pseudomonas putida, dan Aspergillus niger pada Pembuatan Pupuk Cair dari Limbah cair Industri Pengolahan Susu. Jurnal Teknik Pomits.1(1): 1-4. Permen Lingkungan Hidup 05 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah.

Setyawan, H. 2010. Nestle Indonesia Masuk ke Pasar Susu Murah. Kompas, 4 Maret 2010.http://entertainment.kompas.com/read/2010/03/04/04003492/Nestle.Indonesia.Masuk.ke.Pasar.Susu.Murah. Diakses tanggal 23 Maret 2018.

U.S. EPA. 1997. Exposure Factors Handbook (1997, Final Report). U.S. Environmental Protection Agency. EPA/600/P-95/002F a-c. Washington, DC.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.