PENGARUH HIPERTERMIA TERHADAP DENYUT JANTUNG EMBRIO AYAM (Gallus sp.) USIA 7 HARI

Autor(s): Silvia Rachmy
DOI: 10.55075/wa.v43i2.126

Sari

Suhu merupakan faktor penting dalam menentukan perkembangan embrio ayam. Hipertermia dapat menyebabkan kematian embrionik dan salah satu organ yang terpengaruh pada kondisi suhu adalah jantung. Sebanyak enam buah telur ayam dengan umur 7 hari diberikan tiga jenis perlakuan suhu inkubasi, 37 oC, 40 oC, dan 42 oC selama 24 jam.Selain penghitungan denyut jantung embrio, dilakukan juga pengamatan terhadap morfologi embrio. Perlakuan tidak diberikan lebih dari 24 jam karena hal tersebut dapat menyebabkan long-term stress response terhadap embrio ayam.Denyut jantung rata-rata embrio ayam kontrol, yakni ayam inkubasi 37 oC, adalah 63.97 bpm. Berbeda dengan ini, denyut jantung rata-rata ayam inkubasi 40 oC adalah 99 bpm, sedangkan denyut jantung rata-rata ayam inkubasi 42oC adalah 45.17 bpm. Secara keseluruhan, hipertermia dapat meningkatkan dan menurunkan denyut jantung embrio ayam.

 

Kata kunci: Embrio ayam, hipertermia, denyut jantung

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Bogue, Y. (1932). The Heart Rate of the Developing Chick. Edinburgh: Department of Pharmacology, University of Edinburgh.

Campbell, N., Reece, J., Taylor, M. (2009). Biology Concepts and Connections 6th Edition. San Francisco: Pearson Education.

Graham, J., Edwards, M., Edwards, M. (1998). Teratogen Update: Gestational Effects of Maternal Hyperthermia Due to Febrile Illnesses and Resultant Patterns of Defcts in Humans. Sidney: University of Sidney.

Riani, N. (2016). Perbandingan Metode Dekomposisi Klasik dan Metode Arima untuk Pendugaan Parameter Data Runtun Waktu (Studi kasus : Jumlah Penumpang Kereta Api). Skripsi. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.

Theil, H. (1972). Statistical Decomposition Analysis: With Applications in the Social and Administrative Sciences (Study in Mathematics & Managerial Economics). North-Holland Pub. Co.; First Edition edition.

Krausova, T., Peterka, M. (2007). Teratogenic and lethal effects of 2–24 h hyperthermia episodes on chick embryos.Prague: Department of Teratology, Institute of Experimental Medicine.

Lewis, M. (1935). Survival and Increase of Epinephrine in Tissue Culture of Adrenal Glands from Chick Embryos. Washington: John Hopkins University.

Lourens, A., Van den Brand, H., Heetkamp, M., Meijerhof, R., Kemp, B. (2006). Metabolic Responses of Chick Embryosto Short-term Temperature Fluctuations. Boxmeer: Wagenigen University.

Simon, H. (1993). Hypethermia. New England: New England Journal of Medicine.

Tomanek, R. (2001). Formation of the Heart and its Regulation. Boston: Birkhauser Boston

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.