PENGEMBANGAN DAN VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR DIFOSFORUS PENTOKSIDA TOTAL DALAM PUPUK ORGANIK SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK DI PT MITRA AGRO SERVINDO

Autor(s): Henny Rochaeny, Candra Irawan, Silvia Rachmy, Amelia Apriani, Akmal Rakhmadi
DOI: 10.55075/wa.v43i2.121

Sari

Pengembangan metode penetapan kadar difosforus Pentaoksida (P2O5) total dalam pupuk organik secara spektrofotometri sinar tampak mengacu pada Handbook of Reference Materials for Soil Testing telah dilakukan. Validasi   dilakukan karena pada  metode pengembangan menggunakan objek pupuk organik sedangkan pada metode baku digunakan tanah. Dari hasil penelitian, diperoleh  nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,9995;  limit deteksi metode sebesar 0,0276 dan limit kuantitasi sebesar 0,2761; presisi ripitabilitas dengan nilai % simpangan baku relative (% SBR) sebesar 1,81%;  presisi antara dengan nilai %SBR sebesar 1,83% dan 1,81%;  nilai persen perolehan kembali sebesar (100,98-109,71)%; serta uji ketangguhan memberikan uji F dan uji t antar analis yang tidak berbeda nyata dengan diperoleh nilai fhitung (1,00) < ftabel (3,18) dan thitung (1,96) < ttabel (2,10).   Pengembangan metode penetapan kadar difosforus Pentaoksidatotal dengan objek pupuk organik secara spektrofotometri sinar tampak,menghasilkan data yang valid.

 

Kata kunci: Difosforus pentaoksida,  pupuk organik, % SBR.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Atmojo, S. W. (2003). Peran C-Organik Terhadap Kesuburan Tanah Dan Upaya Pengelolaannya. Usm-Press. Surakarta.

Day, R.A., Underwood, A.L. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam. Diterjemahkan Oleh Dr. Ir. Iis Sopyan, M.Eng. Erlangga. Jakarta.

Engelstad, O. P. (1997). Teknologi Dan Pengunaan Pupuk. Edisi Ketiga. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Hanafiah, K. A. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo. Jakarta.

Hardjowigeno, S. (2007). Ilmu Tanah. Edisi Keenam. Akademika Pressindo. Jakarta.

Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode Dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. Departemen Farmasi FMIPA UI. 1:117-135.

Huber, L. (2010). Validation of Analytical Methods. Agilent Technologies. Germany.

Isnaeni, D. (2015). Penentuan Kadar P2o5 Dalam Pupuk Npk Phonska I Dengan Membandingkan Dua Metode Uji Pada Spektrofotometer UV-Vis. Laporan Praktik Kerja Lapang (Pkl). Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Isnaini, M. (2006). Pertanian Organik. Cetakan Pertama. Kreasi Warna. Yogyakarta.

Khopkar, S. M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Diterjemahkan Oleh A. Saptorahardjo. UI Press. Jakarta.

Krishnaveni, M. S. (2010). Studies On Phosphate Solubilizing Bacteria(Psb)In Rhizosphere And Non-Rhizosphere Soils In Different Varieties Of Foxtails Millet (Setaria Italica.). Intl J Agric Food Sci Tech. 1:23-29.

Peraturan Menteri Pertanian. (2006). Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 02/Pert/Hk.060/2/2006 Tentang Pupuk Organik Dan Pembenah Tanah. Departemen Pertanian. Bogor.

Riyanto. (2014). Validasi Dan Verifikasi Metode Uji: Sesuai Dengan ISO/IEC 17025 Laboratorium Pengujian Dan Kalibrasi. Edisi Keenam. Deepublish. Yogyakarta.

Sumardi. (2002). Validasi Metode Pengujian. Pusat Standardisasi Dan Akreditasi Jenderal Departemen Pertanian. Jakarta.

Suriadiakarta, D.A., Simanungkalit, R.D. M. (2006). Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.