PENENTUAN OPTIMASI KOAGULAN PAC DAN ALUM PADA AIR LIMBAH TEKSTIL DENGAN METODE JAR TEST
DOI: 10.55075/wa.v44i1.116Sari
Limbah tekstil merupakan limbah yang berbahaya karena mengandung senyawa organik dan zat warna sehingga perlu dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi koagulan PAC dan alum pada limbah tekstil di PT X. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan, pengujian, pengolahan data. Tahap persiapan dilakukan pengambilan sampel dan pembuatan larutan bahan kimia. Tahap pengujian sampel diberi perlakuan dengan metode jar test kemudian diukur nilai pH, kekeruhan, total suspended solid (TSS), warna, dan COD. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai efektivitas penurunan kadar TSS, warna dan turbidi pada koagulan PAC sebesar 89,47%; 89,19%; dan 89,55% serta efektivitas penurunan kadar pada koagulan alum didapatkan nilai TSS, warna dan kekeruhan sebesar 84,21%; 88,07%; dan 86,82%. Untuk parameter pH didapatkan pH akhir untuk koagulan PAC sebesar 6,25 dan koagulan alum sebesar 4,47. Jadi dapat disimpulkan bahwa jenis koagulan yang tepat untuk pengolahan air limbah tekstil di PT X dilihat dari efektivitas penurunan kadar TSS, warna dan turbidi serta nilai pH netral adalah koagulan PAC 10% pada dosis 300 mg/L karena koagulan yang diperbolehkan untuk memasuki proses sekunder (biologi) harus yang mempunyai pH netral.
Kata kunci : koagulan; PAC; alum; limbah tekstil; jar tes
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anugrah, T. (2013). Efektivitas Campuran Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Aluminium Sulfat (Tawas) sebagai Koagulan Dalam Pengolahan Air Bersih.
Badan Standar Nasional. (2008). SNI 6989.59 Tentang Metode Pengambilan Contoh Air Limbah. Jakarta.
Bilotta, G. S., Brazier. (2008). Understanding the Influence of Suspended Solid on Water Quality and Aquatic Biota. Water Research. 42. 2849-2861.
Day, R.A. Jr & Underwood, A. L. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh R. Soendoro. Erlangga, Jakarta
Dewi, Y. S. (2009). Efektifitas Filtrasi Membran Selulosa dalam Pengolahan Limbah Tekstil. Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Satya Negara Indonesia. Bekasi.
Djalil, S. (1993). Petunjuk Pemeriksaan Air Minum/Air Bersih. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air: Kanisius, Yogyakarta.
Gebbie, P. (2005). A Dummy’s Guide to Coagulants 68th Annual Water Industry Engineers and Operators. Conference Schweepes Centre. Bendigo.
Ginting, P. (2007). Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri.Yrama Widya. Bandung
Ghufran H. K. (2007). Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta. Jakarta.
Hardman, A. (2002). Water Treatment Coagulant. Abstrak. New South Wales.
Khopkar, S. M. (2002). Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.
Linggawati, A. (2006). Efektivitas Pati-Fosfat dan Koagulan. Jurnal Natur Indonesia
Margaretha, Rizkia M., Syaiful, Subroto. (2012). Pengaruh Kualitas Air Baku terhadap Dosis dan Biaya Koagulan Alumunium Sulfat dan Poly Alumunium Chloride. Jurnal Teknik Kimia, 18:21-30.
Nurdin, D.A., Rachim, Darmawan, Suwarno, Baruwadi, M., Yusuf, R., Zakaria, F., Pakaja, J. (2009). Pengembangan Komoditas Unggulan Pertanian Berdasarkan Karakteristik Potensi Sumber Daya Lahan dan Keunggulan Wilayah untuk Pertanian di Kabupaten Boalemo. Kerja Sama Bappeda Kabupaten Boalemo dengan Pusat Kajian Pertanian Tropis Universitas Negeri Gorontalo. Tilamuta.
Nurhasanah. (2009). Penentuan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD) pada Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit, Pabrik Karet dan Domestik. Universitas Medan. Sumatera Utara.
Pemerintah Republik Indonesia. (2001). Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta.
Rachmawati S, W, Bambang, I, S. (2009). Pengaruh pH Pada Proses Koagulasi Dengan Koagulan Alumunium Sulfat dan Ferri Klorida. Jurnal Teknik Lingkungan. Vol. 5. No. 2 Desember 2009: 40-45.
Rahimah. Z, Heliyanur. H, Isna. S. (2006). Pegolaha Limah Deterjen dengan Metode Koagulasi-Flokulasi meggunakan Koagulan Kapur dan PAC. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat. Kalimatan selatan.
Risdianto, D. (2007). Optimasi Proses Koagulasi Flokulasi untuk Pengolahan Air Limbah Industri Jamu. Tesis Pascasarjana Teknik Kimia Universitas Diponegoro. Semarang.
Said, N. I.(2017). Teknologi Pengolahan Air Limbah. Erlangga. Jakarta.
Setyaningsih, D. (2002). Perbandingan Penggunaan Koagulan FeCl, PAC, PE (Poly Electrolite) pada Proses Koagulasi Limbah (White Water) Pabrik Kertas. Skripsi. Teknik Kimia UPN Jatim. Surabaya.
Sudarmaji, S., Haryono, B., Suhardi. (1997). Prosedur analisis untuk bahan makanan dan pertanian. Liberty, Yogyakarta.
Susilowarno. (2007). Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Grasindo.
Tjokrokusumo. (1995). Pengantar Teknik Lingkungan. Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan. Yogyakarta.
Weber, E.J. (1972). Physiochemical Processes for Water Quality Control. John Willey & Sons Inc, USA.
Yulianto, D., Ahmad, H. (2018). Pengolahan Penanganan Bahan Berbahaya Beracun (Limbah B3) serta Prinsip Dasar Air Limbah. PT Mitra Farla Teknologi. Jakarta.
Zhan, H., Hanhui, Zhang, Xiaoqi, Zhan, X. (2004). Coagu-Flocculation Mechanism of Flocculant and its Physical Model. Separation Technology VI: New Perspectives on Very Large-Scale Operations, RP3 (8), 1-11.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.