Pengaruh Derajat Deasetilisasi Kitosan pada Coating Nata de coco sebagai Bahan Perban Antibakteri Penutup Luka

Autor(s): Kurnia Widhi Astuti, M.Sc., Vina Fauza Rizqiyah, Tokok Adiarto
DOI: 10.55075/wa.v46i2.151

Sari

Abstrak

Kemampuan kitosan sebagai bahan yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri sehingga dapat digunakan sebagai bahan coating pada lembaran nata de coco dan diaplikasikan sebagai bahan perban antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh derajat deasetilisasi terhadap kemampuan antibakteri sebagai bahan perban antibakteri. Kitosan dilarutkan dalam asam asetat 2% kemudian dilapiskan (coating) pada lembaran kering nata de coco dan didiamkan pada suhu kamar hingga kering. Derajat deasetilasi dihitung dengan menggunakan metode baseline dan diperoleh nilai derajat deasetilasi kitin dan kitosan masing-masing, adalah 81,52%; 77,87%; dan 77% sedangkan derajat deasetilasi masing-masing kitin adalah 58,34%; 55,76%; dan 62,10%. Derajat deasetilisasi 81,52% memiliki kemampuan antibakteri paling baik dibandingkan derajat deasetilisasi 77,87% dan 77%. Pengujian antibakteri dengan E.coli dan S. aureus menggunakan metode difusi agar, menunjukkan uji positif sebagai antibakteri dengan adanya zona bening disekitar sampel nata de coco-kitosan masing-masing diameter zona bening sebesar 1.17 cm pada E.coli dan 1,27 cm pada S.aureus.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Bahtiar dan Rizal. (2006). Pengelolaan Budidaya

Udang Indonesia. http://www.brawijaya.ac.id,

April 2006.

Chun, HK. and Choi KS. (2011). Synthesis and

Antibacterial Activity of Quaternized Chitosan

Derivatives Having Different Methylene

Spacers. Departement of Industrial Chemistry.

College of Engineering. Hanyang University.

Seoul 133-791.

Dunn, ET., Grandmaison, EW., dan Goosen, MFA.

(2001). Applications and Properties of

Chitosan. Technomic Pub, Basel. p 3-30.

Edward J, Marni K., Riardi P. (2016). Isolasi Kitin Dan

Kitosan Dari Limbah Kulit Udang. Majalah

Biam. e-ISSN: 2548-4842. P-ISSN: 0215-1464.

Fitriani Dian, dkk. (2019). Biosintesis dan

Karakterisasi Selulosa Bakteri menggunakan

Media Sari Pedada (Sonneratia caseolaris) dan

Kundur (Bennica hispida). Jurnal Selulosa. Vol.

, No. 1, p-ISSN:2088-7000.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2022). KKP

Perbarui Data Estimasi Potensi Ikan, Totalnya

,01 Juta Ton per Tahun. Artikel.

https://kkp.go.id/djpt/artikel/39646-kkpperbarui-data-estimasi-potensi-ikan-totalnya12-01-juta-ton-per-tahun.

Khan, T.A, Peh, K.K, dan Chang, H.S. (2002).

Reporting Degree of Deacetylation Values of

Chitosan : The Influences of Analytical

Methods. J.Pharm.Sci. 5 (3) : 205-212

Knoor D. (2004). Functional properties of chitin and

chitosan. J. Food. Sci.47 : 36 – 38.

Magani, Alce dkk. (2020). Uji Antibakteri

Nanopartikel Kitosan terhadap Pertumbuhan

Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia

Coli. Jurnal Bios Logos. Vol.10 No. 1, Februari.

Mardy DC, Sudjari S, Rahayu SI (2016). Perbandingan

Efektivitas Kitosan (2-Acetamido-2-Deoxy-DGlucopyranose) dan Nano Kitosan terhadap

Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis

secara In Vitro. Majalah Kesehatan FKUB

(4):229-240.

Prameela, K. et al. (2010). Bioremediation of Shrimp

Biowaste by Using Natural Probiotic for

Chitin and Carotenoid Production an

Alternative Method to Hazardous Chemical

Method. International Journal of Applied

Biology and Pharmaceutical Technology.

Vol. I: Issue-3: Nov-Dec.

Rahmatul Fajri, Yulida Amri. (2018). Uji Kandungan

Kitosan Dari Limbah Cangkang Tiram

(Crassostrea sp.). Jurnal Jeumpa, 5 (2)-

Desember 2018.

Salleh, E., Muhamad. (2005). Starch-Based

Antimicrobial Films Incorporated With Lauric

Acid And Chitosan. Department Of Bioprocess

Engineering, Faculty Of Chemical Engineering

And Natural Resources Engineering.

Universitas Teknologi Malaysia (Utm) 81310

Johor. Malaysia.

Savitri E, Soeseno N dan Adiarto T. (2010). Sintesis

Kitosan, Poli (2-amino-2-deoksi-D-Glukosa).

Skala Pilot Project dari Limbah Kulit Udang

sebagai bahan baku Alternatif Pembuatan

Biopolimer. Prosiding Seminar Nasional

Teknik Kimia. Yogyakarta.

Setiati, Rini, dkk. (2020). Potensi Keberhasilan Kulit

Udang Sebagai Bahan Dasar Polimer Kitosan:

Studi Literatur. Jurnal Penelitian dan karya

Ilmiah Lembaga Penelitian Universitas

Trisakti.http://dx.doi.org/10.25105/pdk.v6i1.86

Siraleartmukul, K. (2004). The Relationship between

Crystallinity and Degree of Deacetylation of

Chitin from Crab Shell. Journal of Metals

Materials and Minerals.

Sivakami MS, Thandapani, G (2013). Preparation and

Characterization of Nano Chitosan for

Treatment Wastewaters. In journal of biological

macromolecules 57:204-21.

Synowiecki, J., and Al-Khateeb, N.A. (2003).

Production, Properties, and Some New

Applications of Chitin and its Derivatives.

Thatte, M.R. (2004). Synthesis And Antibacterial

Assessment Of Water-Soluble Hydrophobic

Chitosan Derivatives Bearing Quaternary

Ammonium Functionality. Louisiana State

University and A & M College. Baton Rouge.

LA.

Vick, C.B. (2000). Adhesive Bonding of Wood

Material. Forest Product Technology. USDA

Forest Service. Wisconsin.

Yati Sudarsih and Evi Triana. (2016). Pemanfaatan

Limbah Kulit Udang untuk Menghasilkan

Enzim Kitinase dari Streptomyces

macrosporeus InaCC A45. Jurnal Kimia

Terapan Indonesia. Pp 91-101. P-ISSN: 0853-

E-ISSN: 2527-7669.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.