Pengolahan Air Limbah di IKM Batik Panineungan Kota Bogor dengan Metode Anoksik, Aerasi-Ozonisasi, dan Adsorpsi

Autor(s): Aynuddin Aynuddin, Fachrurrazie Fachrurrazie, Arie Pratama Putra, Ahmad Zakaria, Moh. Hayat, Udin Asrorudin, Wittri Djasmasari, Inda Mapiliandari, Ratnawati L. Djanis, Herawati Herawati, Silvia Rachmy
DOI: 10.55075/jpm-aka.v3i1.163

Sari

Berkembangnya batik menyebabkan tumbuhnya berbagai corak batik dengan kekhasan masing-masing daerah. Bogor sebagai kota penyangga DKI Jakarta juga telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam industri batik. Kampung Batik Cibuluh merupakan salah satu pioner dalam kelompok industri rumahan batik. Batik produksi kelompok ini disukai karena motif lokalnya yang unik. Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik AKA Bogor, diidentifikasi permasalahan yang terjadi di industri kecil menengah (IKM) Batik Cibuluh Kota Bogor relatif hampir sama dengan IKM batik di daerah lainnya, yaitu tidak adanya pengolahan limbah yang representaif. Proses produksi batik seringkali mengalami masalah dengan air limbah karena penggunaan berlebihan bahan-bahan kimia dalam proses pewarnaannya. Berdasarkan alasan tersebut, terdapat kebutuhan untuk membuat suatu instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang baik, representatif, dan praktis. Hasil dari kegiatan yaitu tersedianya IPAL yang representative yang menggunakan metode anoksik, aerob, ozonisasi, dan filtrasi. Berdasarkan hasil monitoring yang telah dilakukan, didapat bahwa keberadaan IPAL yang representative terkait proses industri Batik dapat meningkatkan kualitas lingkungan perairan dan rasa percaya dari para pelaku IKM di wilayah Cibuluh Kota Bogor dalam mengembangkan usahanya.

Teks Lengkap:

PDF PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.