Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Menjadi Pupuk Cair Organik di IKM Kota Manis Kecamatan Gunung Putri Kota Bogor
DOI: 10.55075/jpm-aka.v3i1.157Sari
Tahu merupakan produk pangan yang digemari masyarakat Indonesia. Produksi tahu yang meningkat menghasilkan limbah cair tahu yang tinggi. Untuk setiap 1 kg bahan baku kedelai dibutuhkan rata-rata 45 liter air dan akan dihasilkan limbah cair berupa whey tahu sebanyak 43,5 liter (Husin 2008:1) Pembuangan limbah cair yang tidak diolah ke lingkungan akan menyebabkan berbagai dampak yang negatif. Sebagai upaya untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan, limbah cair tahu harus diolah terlebih dahulu. Mayoritas masyarakat pelaku industri kecil menengah belum mengetahui pemanfaatan limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair. Oleh karena itu, penulis memandang perlu untuk melakukan sosialisasi pemanfaatan limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair kepada pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) produsen tahu Kota manis dan industri kecil menengah (IKM) RND di Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Kegiatan sosialisasi ini tergabung dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat (PkM) tim dosen Politeknik AKA Bogor. Adapun tahapan dari kegiatan PkM ini yaitu kegiatan pra kegiatan (survei kelompok mitra, determinasi sasaran, dan persiapan sarana prasarana), pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi (kemitraan dan tim kinerja). Tahap pelaksanaan PkM dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan terkait potensi limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair. Target luaran yang dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman pemanfaatan limbah cair tahu menjadi pupuk organik cair yang lebih ramah lingkungan. Berdasarkan hasil evaluasi dari antusiasme peserta, terlihat bahwa kegiatan ini diterima dengan baik, berdampak positif, dan sesuai dengan kebutuhan.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.